Seni Pelajaran Seks Pada Anak Ala Dokter - Dexter Harto
Seni Pelajaran Seks Pada Anak Ala Dokter |
Jika Anda enggan mendiskusikannya, anak akan mencari tahu tentang seks dari sumber lain yang belum tentu tepat.
Pembahasan tentang seks bukan hanya seputar hubungan seksual
pria dengan wanita yang kerap dinilai tabu untuk dibicarakan sebelum anak
berusia dewasa. Jika dilakukan dengan tepat, diskusi ini justru akan memperluas
pemahaman dan menjadi dasar mereka untuk mengambil keputusan seputar
seksualitas di masa yang akan datang.
Pendidikan Seksual untuk Anak-Alodokter
Untuk Apa Mendidik Anak Mengenai Seksualitas?
Orang tua Anda dahulu mungkin tidak pernah mengajak
berdiskusi tentang seks dan Anda merasa semua baik-baik saja. Namun situasi
yang dihadapi anak Anda sekarang jauh berbeda. Cobalah untuk mempertimbangkan
alasan-alasan berikut ini tentang perlunya Anda memperkenalkan anak tentang
seksualitas.
Menangkal efek buruk media dan lingkungan
Kini anak-anak makin mudah mendapatkan akses internet dan
TV. Hubungan pertemanannya pun lebih luas dan beragam. Membahas seks dapat
melindungi anak Anda dari efek negatif TV atau media informasi lainnya. Berikan
juga mereka pemahaman mengenai dunia pergaulan agar tidak terjerumus kepada
hubungan seks bebas atau tindakan kriminal.
Membangun kepercayaan antara orang tua dengan anak - Dexter Harto
Membahas seks secara terbuka dengan anak justru memberi Anda
kesempatan untuk memberikan informasi yang sesuai dan akurat. Dengan begitu
anak tidak akan mencari-cari sumber sendiri yang belum tentu aman dan tepat.
Selain itu anak akan lebih percaya dan terbuka karena dia tahu bahwa Anda dapat
diajak bicara tentang hal yang paling pribadi sekalipun.
Mendukung perkembangan dan pemahaman anak
Mendiskusikan tentang seks membuat anak menyadari bahwa dia
harus melindungi dan menghargai tubuhnya sendiri.
Jika dilakukan dengan cara yang tepat, membahas tentang seks
justru akan membuat anak Anda menganggapnya sebagai hal yang penting. Bukan
sebagai permainan yang dapat dicoba kapan saja.
Anak akan menyadari bahwa tidak ada yang boleh memaksanya
melakukan atau menerima perlakuan buruk pada tubuhnya.
Pemahaman yang tepat bisa membuat anak belajar untuk
memilih, bersikap, dan bertanggung jawab atas perbuatannya.
Penelitian membuktikan bahwa anak dari orang tua yang
mendiskusikan seks secara terbuka, lebih mampu memilih menunggu waktu dan
pasangan yang tepat untuk berhubungan seksual.
Pembelajaran anatomi tubuh pada mata pelajaran biologi di
sekolah akan menjadi lebih lengkap dengan adanya Anda yang memberikan pemahaman
tentang penghargaan terhadap tubuh dan hubungan seksual antara pria dan wanita.
Seks adalah hal yang sangat penting dan indah. Di dalamnya
terkandung banyak aspek mulai dari budaya, agama, moral, hingga konsep manusia
tentang kebahagiaan. Membicarakannya dengan baik-baik akan membuat anak Anda,
pada nantinya, mampu melihat dunia dan diri sendiri secara beradab dan
menentukan pilihan-pilihan yang tepat.
Kapan Waktu yang Tepat?
Kapan sebaiknya mulai memberikan pendidikan seks untuk anak
Anda? Jawabannya adalah sedini mungkin. Pada usia 3-4 tahun, saat anak mulai
memerhatikan sekitarnya, dia akan mulai belajar untuk mengenali tubuhnya
sendiri dan membandingkan diri dengan teman-temannya. Pada saat itulah sangat
mungkin baginya untuk bertanya tentang perbedaan tubuh pria dan wanita. Kenapa
rambut anak laki-laki pendek, sedangkan rambut anak perempuan panjang? Kenapa
anak laki-laki memiliki penis, sedangkan temannya yang perempuan tidak?
Pertanyaan-pertanyaan semacam ini sebenarnya adalah
kesempatan bagi orang tua untuk memberikan dasar pemahaman mengenai
seksualitas. Sama halnya seperti mendidik anak dalam hal-hal lain, pendidikan
seksual dari orang tua sepantasnya senantiasa dilakukan secara bertahap selama
anak masih berada di bawah asuhan kita.
Bagaimana Cara Membahas Seks kepada Anak? - Dexter Harto
Wajar jika Anda merasa jengah dan kebingungan untuk memulai
pembicaraan dengan anak mengenai seks. Berikut ini adalah beberapa hal yang
dapat menjadi panduan Anda untuk berdiskusi.
Pada usia sekolah
Pada usia ini, sebagian anak mungkin merasa malu untuk
bertanya tentang seks pada orang tua. Langkah-langkah yang dapat dilakukan,
antara lain:
Anak mungkin akan mengalami ketertarikan pada lawan jenis
dan membandingkan tubuhnya dengan teman-temannya. Bersikaplah empati pada
ceritanya dan jangan pernah menertawai atau membuatnya malu. Anda dapat
menceritakan pengalaman Anda sendiri saat di usia yang sama.
Anda dapat berinisiatif membuka obrolan saat melakukan
aktivitas bersama seperti menonton TV, jalan-jalan, atau makan bersama.
Mulailah dengan hal yang mereka sukai seperti film atau idolanya yang mungkin
mulai pacaran atau akan menikah.
Manfaatkan berita yang sedang hangat. Berita tentang
pelecehan seksual di sebuah taman kanak-kanak atau pembunuhan seorang remaja
oleh kekasihnya sebenarnya dapat menjadi jendela pembuka bagi Anda untuk
membicarakan seks. Anda dapat menjelaskan tentang cara menyelamatkan diri jika
ada orang asing yang ingin menyentuh tubuhnya secara tidak sopan, atau hal-hal
yang tidak baik dilakukan terhadap teman dengan jenis kelamin berbeda.
Hindari menghakimi dan melarang dengan menggunakan kalimat
negatif seperti “jangan”, melainkan ganti dengan kata “sebaiknya”.
Biarkan dia menyatakan pendapatnya sebelum Anda memberi
saran. Kemukakan juga alasan serta risiko yang akan dia hadapi jika tidak
mengikuti saran Anda.
Jika Anda menghindar atau mengalihkan perhatian saat anak
Anda bertanya, dia akan enggan mengulangi pertanyaan serupa dan memilih mencari
jawaban dari pihak lain yang belum tentu bertanggung jawab.
Jelaskan sikap dan pendapat Anda secara tegas terhadap
pilihan atau tindakan seksual yang menurut Anda tidak tepat untuk dilakukan.
Berikan teladan agar anak melihat ayah dan ibunya sebagai
contoh pasangan yang saling menyayangi dan menghargai. Tidak apa-apa jika anak
melihat orang tuanya beradu argumen. Tapi tunjukkan juga bahwa Anda berdua
dapat segera kembali berbaikan dan beraktivitas bersama.
Hal yang tidak kalah penting adalah saat mengutarakan risiko
hubungan seksual di luar hubungan yang berkomitmen, Anda sebaiknya juga
memaparkan sisi positif dari seks yang dilakukan berdasarkan cinta. Dengan
demikian anak diharapkan akan belajar menempatkan seks sebagai ungkapan cinta
kasih antarmanusia.
Pada usia balita - Dexter Harto
Di usia ini, tidak apa-apa jika balita mungkin belum dapat
sepenuhnya memahami penjelasan Anda. Anda dapat memulai mendidiknya dengan cara
berikut.
Pada usia balita, anak mulai mempelajari nama-nama organ
tubuhnya. Hindari mengganti nama organ intim tubuhnya dengan nama-nama selain
penis, payudara, vagina.
Ajaklah anak untuk
menghargai diri dengan ikut ambil bagian dalam menjaga kebersihan tubuhnya tiap
hari.
Jangan menertawakan atau mempermalukannya jika anak bertanya
tentang bagian tubuhnya.
Anda dapat memanfaatkan kejadian sehari-hari atau tayangan
TV untuk mengangkat topik tentang seks. Misalnya jika ada anggota keluarga yang
sedang hamil, ajaklah anak untuk mengusap perut si ibu hamil dan beritahu bahwa
ada adik bayi yang sedang tidur di dalamnya.
Beritahu anak bahwa tidak ada yang boleh menyentuh bagian
tubuh intimnya kecuali orang tua atau pengasuh.
Berikan penjelasan sesuai usia dan pertanyaan anak. Pada
balita, cukup berikan jawaban singkat sesuai dengan yang dia tanyakan. Tidak
perlu menjelaskan lebih dari yang dia tanyakan. Jika dia ingin tahu lebih, dia
akan melanjutkan pertanyaannya.
Beberapa Pertanyaan dan Rekomendasi Jawaban
Sebagian besar orang tua pasti pernah mengalami kebingungan
ketika anak tiba-tiba bertanya hal-hal sensitif seputar seks. Di bawah ini
adalah beberapa pertanyaan dan contoh jawaban yang dapat menjadi inspirasi Anda
untuk menjelaskannya.
Untuk balita
Berikut ini adalah beberapa contoh pertanyaan yang diajukan
balita Anda, sekaligus jawaban-jawaban yang dapat menjadi rujukan untuk
digunakan:
Pertanyaan: “Kenapa aku punya penis, teman perempuanku
tidak?” Jawaban: “Tubuh laki-laki dan perempuan memang berbeda.”
Pertanyaan: “Bagaimana bayi bisa berada di perut ibu?”
Jawaban: “Ibu dan ayah membuat bayi bersama dengan cara spesial.”
Pertanyaan: “Bagaimana cara bayi dilahirkan?” Jawaban: “Ibu
mengeluarkan bayi dari rahim dengan bantuan dokter.”
Pertanyaan: “Kenapa dada ibu besar?” Jawaban: “Badan
perempuan berubah setelah dewasa.”
Jawaban sangat mungkin perlu diimprovisasi sesuai dengan
usia dan pertanyaan anak.
Untuk anak-anak usia sekolah
Ketika mulai menginjak usia sekolah dasar (tujuh tahun ke
atas), anak-anak akan membutuhkan jawaban yang lebih spesifik. Berikut ini
adalah beberapa contohnya.
Pertanyaan: “Apa itu menstruasi?”
Jawaban: “Menstruasi adalah tanda bahwa perempuan sudah
dapat memiliki bayi.”
Anda dapat menjelaskan tentang proses menstruasi dan
memperlihatkan produk pembalut wanita yang digunakan jika anak perempuan Anda
mengalami menstruasi. Pada anak laki-laki, pemahaman ini akan membuatnya lebih
menghargai proses alami yang terjadi pada wanita.
Pertanyaan: “Apa itu ereksi?”
Jawaban: “Ereksi adalah saat penis menegang karena penyebab
tertentu.”
Anda dapat mulai menjelaskan detail penyebab-penyebabnya
seperti penis yang menegang saat disentuh atau saat tidur.
Pertanyaan: “Bagaimana cara orang melakukan hubungan
seksual?”
Jawaban: “Pria memasukkan penisnya ke dalam vagina wanita.”
Penjelasan Anda dapat lebih menarik dan lebih jelas jika
dibantu dengan gambar anatomi tubuh manusia yang banyak tersedia di internet.
Disesuaikan dengan usia anak, Anda mungkin juga dapat menjelaskan risiko jika
anak atau remaja melakukan hubungan seksual sebelum waktunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar